1.
Jelaskan
dimana persinggungan antara teknologi dan pendidikan!
Teknologi adalah tema penting dalam
pendidikan, revolusi teknologi adalah bagian dari masyarakat informasi
dimana
kita kini hidup. Dimana orang-orang menggunakan teknologi teersebut
untuk berkomunikasi.
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, masyarakat dapat dengan
mudah
dan cepat mengakses internet yang merupakan inti dari komunikasi melalui
computer. System internet berisi ribuan jaringan computer yang terhubung
di
seluruh dunia, informasi yang tidak terhingga dapat di akses oleh murid,
sehingga berpotensi dalam meningkatkan pembelajaran murid. Penggunaan
internet
ini juga membantu untuk menavigasi dan mengintegrasikan pengetahuan,
mendorong
untuk belajar bersama dan untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman guru. Sehingga secara tidak langsung
pendidikan dan
teknologi berkaitan erat, karena melalui teknologi kita mendapat
informasi baru
dan berbagai hal untuk membantu kita dalam belajar, dan bahkan membantu
guru
dalam mendidik siswa. Contohnya, banyak informasi untuk bahan
pembelajaran yang
seringkali kurang lengkap dalam buku dan siswa akan menggunakan
teknologi untuk
mengakses informasi yang lebih banyak, serta membantu dalam mengerjakan
tugas
lebih cepat dan efisien. Mungkin informasi dalam internet tidak
sepenuhnya bisa
di percaya, karna itu perlu ada perbandingin dengan buku, namun kembali
lagi,
isi buku ada yang kurang lengkap. Selain itu teknologi dan pendidikan
mempunyai
hubungan 2 arah. Dapat terlihat pada sebagian orang yang belajar dengan
tujuan
untuk meningkatkan teknologi itu sendiri. Jika teknologi tersebut sudah
berkembang seperti yang di harapkan, maka bisa digunakan untuk lebih
mempermudah dan mengefisienkan pekerjaan masyarakat itu sendiri.
2.
Perbandingan
teori standar untuk murid melek teknologi dengan kenyataan yang ada
semasa
duduk dibangku sekolah?
Jika
dilihat dari standar yang ada pada
teorinya bahwa seusia SMA seharusnya murid sudah memiliki kemampuan yang
kompleks dalam mengaplikasikan teknologi yang ada.
Pada teorinya grade 9-12 murid-murid harus mampu:
a.
Identifikasi kapabilitas dan
keterbatasan dari teknologi kontemporer dan menilai potensi sistem dan
layanan
ini untuk memenuhi kebutuhan personal dan pekerjaan
b. Gunakan sumber daya teknoloi untuk
mengelola dan mengomunikasikan informasi personal dan
profesional(seperti
keuangan, jadwal, alamat, pembelian, dan korespodensi).
c. Gunakan informasi online secara rutin
untuk memenuhi kebutuhan riset, publikasi, komunikasi, dan
produktivitas.
d. Pilih dan aplikasikan alat teknologi
untuk riset, analisis informasi, dan pemecahan problem dalam
pembelajaran
materi.
Sedangkan
pada kenyataannya, murid-murid SMA belum memiliki kemampuan yang
sekompleks itu
dalam memanfaatkan teknologi. Kemampuan murid SMA di Indonesia masih
sebatas
kemampuan untuk grade 3 sampai 5 pada standarnya.
Kemampuan
Grade 3 sampai 5:
a. Gunakan keyboard dan alat input dan
output lain secara efektif
b. Mendiskusikan penggunaan teknologi dalam
kehidupan sehari-hari dan keuntungan dan kerugian penggunaan itu.
c.
Gunakan alat teknologi (multimedia,
alat
presentasi, alat web, kamera digital,dan scanner) untuk kegiatan
menulis,
berkomunikasi, dan memublikasikan aktivitas
individual.
d. Gunakan telekomunikasi secara efektif
untuk mengakses informasi ditempat yang jauh, berkomunikasi dengan orang
lain,
dan mencari informasi yang menarik secara personal.
e. Gunakan sumber daya teknologi (seperti
kalkulator, alat pengumpul data, video, dan software pendidikan) untuk
aktivitas pemecahan masalah dan pembelajaran mandiri.
Berdasarkan
teori diatas menunjukkan bahwa kemampuan siswa/i di Indonesia masih
sangat jauh
tertinggal dari standar yang ada.
3.
Apa
itu ubiquitous computing dan pandangan
diri sebagai mahasiswa mengenai ubiqitos
computing!
Ubiquitous computing adalah
generasi komputer ketiga yang dipercaya mampu menggantikan PC pada saat
ini.
Era dimana telepon dan perangkat teknologi lain sudah terkoneksi dengan
internet. Ubiquitous computing bisa
berbentuk komputer baru yang kecil, pertable, mobile dan murah. Ubiquitous computing memang memiliki
keuntungan, jaringan yang lebih murah, dan lebih efisien tanpa dibatasi
lokasi.
Namun, disisi lain, perangkat ini memaksa komputer agar eksis di dunia
manusia
yang akibatnya bisa mengurangi hubungan sosial antarmanusia. Karena
dengan
kemudahan-kemudahan yang dihasilkan oleh ubiquitous
computing bisa menghasilkan ketergantungan pada masyarakat.
Pandangan
kami sebagai mahasiswa, teknologi baru ini memang sangat membantu.
Mahasiswa
bisa menggunakan internet untuk memenuhi kebutuhan riset, komunikasi dan
produktivitas. Ditambah lagi, mahasiswa saat ini sangat membutuhkan
berbagai
sumber jurnal. Jadi internet sangat mempermudah tugas mahasiswa. Namun
dalam
hal ini, kita tidak boleh sepenuhnya ketergantungan terhadap
teknologi-teknologi
tersebut. Kita hidup di dunia sosial dan sudah seharusnya melakukan
hubungan
sosial kita dengan baik. Jalan keluar yang paling masuk akal adalah
menyeimbangkan kehidupan sosial dengan penggunaan teknologi yang semakin
kompleks ini, apalagi isu yang menyatakan bahwa ubiquitous
computing mungkin akan tercipta. Di sisi lain, sisi
negatif yang mungkin ada adalah kesenjangan sosial yang mungkin
tercipta. Akan
semakin terlihat orang-orang yang mampu membeli dan menggunakan
teknologi-teknologi dengan mereka yang kurang mampu. Dan teknologi
haruslah
digunakan dengan bijak, tidak untuk hal-hal yang merugikan diri sendiri
dan
orang lain.
Tanggapan:
1.
Rossie Janette ( kelompok 8)
-
Hal-hal yang tidak baik seperti apa
yang
dapat ditimbulkan oleh Ubiquitous
computing?
-
Apa yang menyebabkan ketergantungan
dalam Ubiquitous computing ?
Jawab:
-
Hal-hal yang tidak baik, contohnya
ialah
kemudahan untuk mengakses situs yang tidak senonoh, seperti pornografi.
Selain
itu, dapat menimbulkan kecenderungan anak didik untuk tidak belajar
yaitu
membuka situs-situs di internet pada saat kegiatan belajar-mengajar
sedang
berlangsung.
-
Salah satu yang menyebabkan
ketergantungan ialah adanya fasilitas wi-fi di berbagai tempat yang
memberi
kemudahan untuk mengakses internet sehingga menyebabkan ketergantungan.
2. Ririn
Hapsari ( kelompok 6)
-
(Ririn bertanya megenai kesenjangan
hubungan sosial dengan perkembangan teknologi. Namun kesenjangan kami
kami
maksud adalah kesenjangan ekonomi yang terjadi antara
masyarakat kalangan atas
–yang sudah akrab dengan teknologi- dan masyarakat bawah yang mungkin
belum
tersentuh teknologi sama sekali).